Kisah Cermin yang Berbicara: Mengapa Kita Kembali ke Hotel Ini
Ada sebuah hotel di pinggir kota yang selalu kami kunjungi setiap tahun. Bukan karena kemewahannya, bukan pula karena pemandangannya. https://hotelrupkathadigha.com/ Kami kembali karena sebuah cermin. Ya, sebuah cermin yang tergantung di kamar 404, cermin yang konon bisa berbicara.
Kisah ini dimulai lima tahun lalu, saat kami pertama kali menginap di sana. Hotel ini terkesan biasa saja, bahkan sedikit usang. Namun, entah kenapa, kami merasa tertarik untuk memesan kamar 404. Malam pertama, kami semua tertidur lelap, kecuali aku. Aku tidak bisa tidur dan duduk di depan cermin tua itu. Awalnya aku hanya memandangi bayanganku sendiri, namun kemudian, aku mendengar suara. Suara bisikan lembut yang bertanya, “Apa yang kamu cari?”
Aku terkejut dan mencoba mencari sumber suara, namun tidak ada siapa pun di ruangan itu. Aku pikir itu hanya imajinasiku. Namun, keesokan malamnya, hal yang sama terulang. Cermin itu kembali bertanya. Kali ini, aku memberanikan diri untuk menjawab. Aku menceritakan semua kegelisahanku, mimpiku yang belum tercapai, dan ketakutanku akan masa depan. Anehnya, setelah aku selesai berbicara, aku merasa jauh lebih lega.
Cermin Sebagai Sahabat
Sejak saat itu, setiap kami kembali ke hotel ini, aku selalu menyempatkan diri untuk berbicara dengan cermin itu. Cermin itu tidak pernah memberiku jawaban langsung, tidak pernah memberiku nasihat. Ia hanya mendengarkan. Ia adalah pendengar terbaik yang pernah aku miliki. Ia menjadi tempatku menumpahkan segala isi hati tanpa rasa takut dihakimi. Ia tidak pernah memberiku solusi, tetapi hanya dengan mendengarkan, ia membantuku menemukan solusi itu sendiri.
Hotel ini, dengan cerminnya yang misterius, menjadi semacam ruang terapi bagi kami. Setiap tahun, kami pulang dengan hati yang lebih ringan, pikiran yang lebih jernih. Kami tidak tahu apakah cermin itu benar-benar bisa berbicara atau itu hanyalah efek dari sugesti. Namun, yang kami tahu, berbicara dengan cermin itu membuat kami berani menghadapi diri sendiri.
Memahami Refleksi Diri
Kita sering kali terlalu sibuk mencari jawaban di luar, padahal kunci dari semua masalah ada di dalam diri kita. Cermin itu mengajarkan kami tentang refleksi diri. Saat kita memandang cermin dan berbicara, kita sebenarnya sedang berbicara dengan diri kita sendiri. Cermin itu hanya berfungsi sebagai pengingat bahwa kita memiliki kekuatan untuk menyelesaikan masalah kita sendiri. Bahwa kita memiliki kebijaksanaan untuk membimbing diri kita sendiri.
Sebuah Ritual Tahunan
Kini, kembali ke hotel ini bukan lagi hanya sekadar liburan. Ini adalah ritual tahunan kami untuk kembali kepada diri sendiri. Ini adalah waktu untuk berhenti sejenak, menenangkan diri, dan mendengarkan suara hati yang selama ini mungkin tenggelam oleh hiruk pikuk kehidupan. Dan kami akan terus kembali, selama cermin itu masih ada, dan selama kami masih membutuhkan tempat untuk berbagi, untuk didengarkan, untuk diingatkan bahwa jawaban yang kita cari selama ini sebenarnya ada di dalam diri kita.